Presentasi dan Follow Up (Part 2)

Bagian II: Follow Up

Follow up adalah proses untuk mengajarkan calon member ataau new distributor  tentang bagaimana membangun pondasi bisnis dengan benar sejak awal.

Follow up sangat penting. 80 persen pekerjaan Anda di bisnis ini ditentukan pada tahap ini.

Presentasi yang sempurna kepada banyak orang menjadi tidak berarti tanpa melakukan follow up yang benar.

Kapanpun upline Anda melakukan follow up, Anda dapat belajar dan mengikuti cara yang dilakukan

Manfaat Follow Up

  • Mengidentifikasi apa yang ingin dicapai prospek dalam waktu 12 bulan kedepan
  • Untuk menjawab pertanyaan mereka dan memberikan mereka solusi atas hambatan yang mereka temui untuk memulai bisnis ini
  • Mengajarkan 7 langkah sukses
  • Mendapatkan janji temu presentasi

Bagaimana mendapatkan janji temu follow up?

Anda seharusnya sudah mendapat janji temu follow up pada saat melakukan presentasi. Setelah menutup presentasi,  buatlah janji 2 x 24 jam untuk bertemu kembali untuk mendiskusikan lebih lanjut bisnis ini.

Jika Anda masih baru di bisnis ini, mintalah kepada upline Anda untuk memberikan contoh yang tepat dalam melakukan follow up.

3 Tahap Follow Up

Step 1 : Tanya Jawab dan Menggali Impian Prospek (10-15 menit)

Setelah berbasa basi, tanyakan apakah prospek  sudah membaca/mendengar/melihat materi informasi yang Anda pinjamkan atau pernah Anda sampaikan.

Tanyakan apa hal-hal yang menarik dari bisnis MyRich. Apakah ada bagian yang belum dipahami? Baik  marketing plan maupun produk.

Jangan tanyakan apakah mereka tertarik atau tidak untuk bergabung di bisnis MyRich.

Jika ada keberatan keberatan yang disampaikan prospek, tunjukkan bahwa Anda bisa memahami dan ber-emphaty dengan apa yang mereka pikirkan atau rasakan. Tetapi ingat, apapun keberatan yang mereka sampaikan itu bukanlah benar benar menghambat mereka menjalankan bisnis ini.

Pelajari materi handling objection atau mengatasi keberatan.

Gali impian mereka dengan menyampaikan pertanyaan :

  •     Dari presentasi kemarin apa yang menurut Anda paling menarik?
  •     Jika Anda bisa menjalankan bisnis ini, apa yang ingin Anda wujudkan dari hasil bisnis ini?
  •     Apa impian terbesar yang ingin diwujudkan 1-5 tahun kedepan?

Sampai disini Anda bisa mengetahui apakah prospek Anda akan masuk kategori ‘aktif’ atau hanya pemakai produk.Jika mereka tidak menunjukan ketertarikan kepada bisnis, tawarkan kepada mereka untuk mencoba produk.Sangat bagus jika Anda membawa produk, karena itu mempermudah Anda untuk closing di tempat.

Tawarkan mereka untuk bergabung menjadi member agar mendapatkan produk lebih murah.

Jika prospek tidak tertarik bisnis maupun produknya, jangan berdebat apapun dengan apa yang mereka sampaikan. Tetap tunjukkan senyum lebar. Prospek mungkin belum tertarik atau belum membutuhkannya sekarang. Seiring berjalannya waktu, pikirannya bisa berubah. Karena itu hubungi kembali si prospek minimal setiap 3 bulan berikutnya.

Jika mereka menunjukkan ketertarikan untuk menjadi distributor aktif, Anda bisa melanjutkan ke Step 2.

Step 2 : Ajak Prospek Menyusun Daftar Nama dan Ajarkan Bagaimana membuat janji temu (5–10 menit)

Jangan menunda tahap ini, karena downline baru Anda biasanya tidak yakin dengan kemampuan diri mereka untuk memulai menjalankan bisnis ini.

Setelah membuat daftar nama, downline Anda mulai melihat potensi bisnisnya dan menjadi lebih antusias membangun bisnis ini.

Ambil kertas dan bantu mereka menyebutkan nama nama dan menuliskannya di daftar nama. Setelah menuliskan sekitar 15-25 nama, tunjukkan kepada mereka cara memilih daftar nama yang potensial dengan menggunakan metode F-A-S-T. Pilih daftar nama dengan SP tinggi untuk diundang pertama kali.

Ajari prospek Anda membuat janji temu. Sangat baik jika dilakukan role play.

Buat kesepakatan dua kesempatan waktu untuk melakukan home meeting dengan downline baru Anda dalam kurang dari 10 hari sejak bergabung.

Jelaskan kepadanya, sebaiknya tidak melakukan presentasi sendiri di awal. Lakukan bersama upline hingga mereka telah cukup mempelajari cara presentasi yang efektif.

Ajarkan bagaimana menyiapkan home meeting. Sangat penting agar mereka memahami bagaimana menyampaikan pembukaan, mengenalkan dan meng-edifikasi pembicara (sponsor atau upline)

Step 3 : Closing

Sangat penting bagi downline baru Anda untuk memiliki ‘perlengkapan perang’ dan mendapatkan pendidikan untuk menjadi distributor yang sukses.

Langkah selanjutnya yang penting adalah :

  • Promosikan pertemuan atau training terdekat yang sebaiknya mereka ikuti.
  • Jelaskan agar mereka mempelajari 7 langkah sukses ini.
  • Rekomendasikan mereka memiliki dua buku penting yakni “ Berpikir dan Berjiwa Besar”, karya DJ Schwartz dan “Bagaimana Mencari Kawan dan Mempengaruhi orang lain” oleh Dale Carnegie


Jika Anda berhasil membuat kesepakatan home meeting, ini menunjukkan Anda kini telah memiliki mitra aktif baru.

Jika mereka enggan untuk melakukan home meeting, Anda bisa mengarahkan untuk melakukan presentasi one on one. Jika masih enggan juga, itu artinya mereka masih memerlukan informasi tambahan yang mengangkat keyakinan mereka .

Sebagian orang lebih tertarik untuk hanya jadi pengguna produk atau menjualnya. Ini sangatlah normal. Mereka dapat dikategorikan sebagai distributor tidak aktif. Mereka tetap menjadi bagian penting bagi pengembangan jaringan Anda. Berikan layanan yang baik kepada mereka.

Bagian III : Mengatasi Keberatan (Handling Objection)

Sebagian orang tidak segera mengambil keputusan bergabung karena keraguan terhadap bisnis network marketing. Ini sangatlah normal. Banyak orang gagal di bisnis ini dan menyalahkan sistem, perusahaan dan upline mereka.

Padahal kegagalan mereka sebagian besar adalah tidak membangun bisnis ini dengan cara yang benar.

Pada awal memulai bisnis, ketika mereka nampak keberatan, tugas Anda untuk memberikan mereka solusi untuk mengatasi masalah mereka. Kunci untuk menemukan solusi mereka adalah sebagai berikut:

  • Jangan berdebat dengan mereka sekalipun Anda mengetahui mereka salah
  • Selalu setuju dengan mereka. Ingat bagi mereka hambatan adalah benar benar hambatan.
  • Pahami dan turut rasakan apa yang mereka rasakan
  • Tetap menggali masalah mereka dengan terus hingga mereka berhenti menyampaikan semua masalah yang mereka rasakan. (Ingat, masalah yang mereka sampaikan tidak benar benar masalah dalam membangun bisnis ini)

Umumnya ada 11 keberatan yang sering disampaikan :

1.       Tidak punya waktu / Sangat sibuk

Bisnis ini cocok untuk orang sibuk karena bisa dikerjakan kapan saja. Gunakan waktu diluar jam kerja. Ini berarti hanya meninggalkan nonton TV, aktivitas hoby dst. Ingatkan bahwa mereka sedang membangun asset, tentu saja harus berani berkorban. Pada saatnya asset telah terbentuk, Anda tetap mendapatkan income tidak perduli apakah Anda aktif bekerja atau tidak. Anda memiliki kebebasan waktu untuk menikmati hidup Anda.

Ini adalah bisnis duplikasi. Meskipun Anda hanya mengerjakan bisnis ini 2 jam sehari. Jika Anda memiliki 10 downline aktif  yang juga hanya punya waktu 2 jam sehari. Maka setiap harinya ada 22 jam kerja. Inilah daya ungkit yang tidak bisa kita dapatkan di pekerjaan konvensional.


2.       Tidak punya uang dan tidak punya pengalaman

Modal sesungguhnya di bisnis ini adalah IMPIAN yang kuat. Jika mereka tidak punya uang sama sekali itu bukan masalah. Sepanjang memiliki kemauan kuat, Upline dapat membantu untuk menjual produk ke konsumen.

Jika prospek beralasan tidak punya pengalaman, yakinkan bahwa mereka tetap dapat sukses selama mereka mau terus belajar. Sponsor, Upline dan Suport System akan membantu mengajarkan bagaimana membangun bisnis ini.

3.       Tidak punya teman / Tidak ingin memanfaatkan teman

Ini hanya persepsi pribadinya. Sebenarnya yang dia maksud adalah “tidak punya teman yang mau menjalankan bisnis seperti ini”. Prospek sudah menyimpulkan teman temannya tidak akan mau sebelum ia menawarkan bisnis ini.

Bahkan seandainya, prospek tinggal di tempat yang benar benar baru dan tidak ada yang dikenal. Ia dapat memulai berkenalan dengan banyak tetangga dan menjalin hubungan yang lebih akrab. Selanjutnya, bisa memulai membuat daftar nama.

Jika prospek berpikir bisnis ini hanya memanfaatkan teman, itu tanda bahwa prospek belum memahami cara kerja bisnis ini.

Bayangkan jika orang yang direkrut tersebut sukses di bisnis ini. Tentu orang tersebut akan sangat berterimakasih telah menolongnya. Karena menjalankan bisnis ini membuat kehidupannya berubah.

4.       Tidak didukung orang tua / suami / istri

Sejatinya mereka bukan tidak mendukung atau menghalangi. Mereka hanya belum mengerti potensi bisnis ini. Karena rasa sayang, mereka tidak ingin prospek kecewa di kemudian hari.

Undang mereka untuk hadir di acara presentasi, pertemuan atau training sehingga mereka mendapatkan informasi yang benar

5.       Konflik kepentingan

Jika prospek bekerja di perusahaan yang juga bergerak di pemasaran, sampaikan bahwa bisnis ini dikerjakan diluar jam kerja resmi kantor mereka dan jangan sekali kali menggunakan fasilitas kantor mereka.

Kantor tempat mereka bekerja tidak berhak melarang aktivitas diluar jam kerja. Banyak distributor sukses memulai dengan part time seperti ini dan berubah menjadi full time saat income mereka memadai.

6.       Merasa inferior menjalankan bisnis MLM

Sebagian orang merasa akan mendapat ‘cibiran’ teman temannya jika menjalankan bisnis MLM. Ingatkan bahwa masa depan mereka adalah tanggungjawab mereka sendiri tidak tergantung sama sekali dari pandangan teman temannya.

Pertanyaannya adalah, apakah jika Anda sakit, anak anak butuh uang sekolah dan lain lain, teman teman Anda akan bersedia mengambil alih biaya biaya tersebut?

MLM sebagai sebuah bisnis sangatlah menjanjikan hanya dengan modal kecil. Ajak prospek menghadiri pertemuan dan melihat banyak sekali pengusaha dan profesional juga terlibat di bisnis ini. Kesimpulannya, MLM bukan bisnis ‘recehan’.

7.       Terlalu muda / Terlalu tua

Orang-orang sukses di bisnis MLM sangat beragam usianya. Dari muda belia hingga usia 80an tahun. Bisnis ini tidak melihat latar belakang. Usia muda atau tua, laki-laki atau perempuan, kaya atau miskin dsb.

Usia bukan hambatan, IMPIAN dan ALASAN Anda menjalankan bisnis inilah yang paling menentukan sukses Anda.

8.       Produknya mahal

Jika Anda memahami kualitas produk, maka Anda akan memahami harga produk  sangatlah wajar. Sebanding dengan manfaatnya. Produk MyRich sudah tersertifikasi GMP, HACCP (Hazard analysis and critical control points) dan ISO 2020. Sebuah standar pencapaian mutu produk berstandar internasional.

9.       Bisnis ilegal / haram

Berikan pemahaman kepada prospek perbedaan MLM dengan money game. Maraknya money game yang menjanjikan keuntungan sangat besar tetapi berujung pada scam atau penipuan, membuat banyak orang menganggap sama dengan skema MLM.

10.    Bisnis sudah jenuh

Sebagian orang menganggap perusahaan MLM sudah terlalu banyak dan sudah sangat banyak masyarakat yang menjalankan bisnis MLM. Faktanya, setiap perusahaan punya pasar masing masing dan selalu ada peluang sukses bagi new disributor yang menjalankan bisnis dengan benar.

11.    Tidak bisa bicara

Sukses di bisnis MLM tidak mensyaratkan keahlian sebagai pembicara. Yang terpenting adalah keyakinan dan antusiasme Anda. Keyakinan dan antusiasme Anda bisa menular kepada prospek meskipun penyampaian Anda tidaklah sempurna.

Sebelum Anda memahami materi presentasi, Anda akan didukung oleh sponsor atau upline. Lakukan presentasi bersama sponsor dan upline. Anda juga bisa mengundang prospek hadir di pertemuan yang diselenggarakan suport system. Di pertemuan tersebut, pembicara sudah disediakan oleh suport system. Tugas Anda menghadirkan sebanyak mungkin prospek di pertemuan tersebut.

Salam Sukses ... !!

Silahkan share jika bermanfaat

Terima kasih :-)

Pelajari Langkah Sukses Lainnya :