Membuat Janji Temu

Langkah selanjutnya setelah Anda membuat daftar nama dan skala prioritas adalah "Membuat Janji Temu"

Ada 3 jenis janji temu yang Anda lakukan :

Pertama, membuat janji temu one on one. Yaitu pertemuan antara Anda dan prospek secara pribadi. Ini dapat Anda lakukan di rumahnya, di coffee atau di tempat lainnya yang mudah dan memungkinkan dijangkau prospek pada waktu yang disepakati.

Kedua, membuat janji bertemu di home meeting (HM). Home meeting adalah pertemuan yang Anda selenggarakan di rumah dengan mengundang beberapa orang prospek.

Ketiga, membuat janji temu dengan mengundang prospek yang pada pertemuan presentasi terbuka yang diselenggarakan bersama. 

Beberapa hal yang perlu Anda persiapkan sebelum membuat janji:

1. Dukungan Sponsor atau Upline

Siapkan daftar nama, konsultasikan kepada sponsor atau upline Anda siapa saja dalam daftar nama Anda tersebut yang menjadi prioritas utama untuk diundang.

2. Role Play / Latihan mengundang bersama Upline Anda.Cobalah latihan dengan sponsor atau upline Anda dalam sebuah simulasi agar janji temu Anda lebih efektif. Latihan ini juga penting untuk mengurangi rasa grogi Anda.

3. Miliki SIKAP yang benar.  Dalam membuat janji bertemu atau rnengundang prospek Anda, pahami bahwa. Anda adalah “pemberi peluang”, jadi jangan mengemis kepada prospek Anda. Jika prospek Anda mengambil peluang ini dan sukses, mereka akan berterima kasih kepada Anda. 

Gunakan telepon saat membuat janji. Selain menghemat waktu Anda, Anda juga bisa mempersiapkan terlebih dahulu kata-kata apa yang akan Anda ucapkan pada prospek Anda.


 Langkah-langkah Membuat Janji Temu

1. Pengantar mencairkan suasana


Pada saat Anda membuat janji dengan prospek Anda, biasanya kita mengawali dengan pembicaraan  say hello dsb. Lakukan pembukaan tersebut dengan singkat, secukupnya..

2. Ciptakan Suasana Buru-buru


Ciptakan ketergesaan saat Anda membuat janji. Berikan kesan bahwa Anda tidak bisa berlama-lama menelpon. Alasan bicara singkat ini untuk menghindari pertanyaan-pertanyaan yang memaksa Anda menjelaskan usaha ini lewat telepon.

Misalnya jika Anda diminta menjelaskan bisnis ini, Anda dapat sampaikan “Saya sedang dalam perjalanan. Saya tidak bisa menjelaskan lewat telepon sekarang”

3. Siapkan dua pilihan waktu untuk bertemu



Sebelum mengundang, pastikan prospek Anda memiliki waktu untuk berjumpa pada jadwal yang Anda rencanakan. Siapkan dua pilihan waktu untuk berjumpa.

Jangan membuat janji temu dengan waktu yang ditentukan prospek. Misalnya dengan bertanya,”Kapan ada waktu longgar untuk jumpa Bro?”. Ini memberikan kesan seolah  Anda pengangguran.

Tanyakan apakah prospek Anda  bisa berjumpa di waktu pertama? Jika sibuk, baru tawarkan untuk berjumpa di waktu kedua. Jika prospek tidak mungkin berjumpa pada dua waktu yang Anda tawarkan, tutup saja pembicaraan. Di lain waktu, cobalah mengundang lagi dengan tetap menawarkan dua alternatif waktu.

Jika prospek menawarkan waktu bertemu di luar yang Anda rencanakan, sebaiknya Anda jawab “Sebentar, saya akan cek jadwal agenda saya. Saya akan informasikan segera kalau kita bisa bertemu pada jam itu”.

Ini untuk menunjukkan bahwa Anda adalah orang profesional yang juga harus mengatur waktu dan menghindari kesan seolah Anda sangat membutuhkan prospek.

4. Mengundang

Jika prospek telah menyatakan tidak ada acara, undang prospek Anda dengan tidak menyebutkan nama MyRich, MLM.atau network marketing.  Akan lebih baik jika Anda menggunakan istilah bisnis, proyek atau kerjasama.

Ingat tujuan membuat janji temu adalah Untuk Bertemu,
Bukan Untuk Presentasi

5. Jawab pertanyaan dengan diakhiri pertanyaan balik

Jika ada pertanyaan atau permintaan untuk menjelaskan bisnis ini, jangan terpancing untuk menjelaskan. Ingat, bisnis ini tidak dapat dijelaskan sebagian, apalagi melalui telepon. Informasi yang tidak lengkap hanya membuat prospek Anda salah menilai usaha ini.

Sampaikan bahwa waktunya tidak tepat atau tidak cukup untuk menjelaskan dan akhiri dengan pertanyaan, misalnya :

“Ok, jadi kita akan jumpa Rabu malam di rumahku ya?”

 6. Konfirmasi

Jika prospek Anda telah mengatakan bersedia untuk hadir, ingatlah untuk melakukan konfirmasi. Konfirmasi ini penting dilakukan untuk memberi penekanan kepada prospek Anda bahwa acara tersebut sangat penting, sehingga jika prospek Anda ingin membatalkan, dia harus menghubungi Anda.

Contoh konfirmasi:

“Bro, acara besok sangat penting, kalau nggak bisa hadir, tolong telepon saya. Sampai jumpa hari Rabu malam.”

Anda juga perlu melakukan konfirmasi dalam 12 jam sebelum waktu presentasi yang telah Anda tetapkan. Hal ini penting sekali karena kebanyakan orang tidak memiliki agenda kerja, sehingga seringkali orang lupa dengan janji yang  dibuat.

Beberapa Catatan Penting Dalam Membuat Janji Bertemu

  • Undang pasangan mereka bila mereka sudah memiliki pasangan (istri atau suami). Tujuannya agar mereka memiliki informasi yang benar dari sumber yang tepat, yaitu Anda.
  • Undang 2 kali lebih banyak dari jumlah yang Anda harapkan akan hadir. Contoh, jika Anda mengharapkan presentasi Home Meeting Anda dihadiri kira-kira 10 orang, undang 20 orang yang mengatakan bersedia unruk hadir.
  • Konfirmasi untuk datang tepat waktu agar dapat menerima informsi lengkap.
  • Gunakan bahasa sehari-hari yang biasa Anda gunakan jika membuat janji dengan teman-teman Anda. jangan terlalu kaku sehingga membuat prospek Anda merasa aneh.

Cara-cara di atas adalah panduan baku cara mcmbuat janji. Anda bisa mengembangkan cara membuat janji dengan krcatifitas Anda, namun selalu konsultasikan dengan sponsor atau upline Anda..

Contoh Membuat Janji Temu


Contoh 1 - Membuat Janji Dengan Bahasa Standar


Misalnya nama prospek Anda adalah Ahmad dan nama Anda adalah Rudi.

Anda : Halo, Pak Ahmad. Apa kabar?

Ahmad : Oh, halo Pak Rudi. Kabar baik ....

Anda : Wah, udah lama kita tidak ketemu ya Pak Ahmad. Bagaimana dengan keluarga? Sehat-sehat khan?


Ahmad : Baik-baik.. Sehat-sehat.. Ada apa nih, Pak Rudi, tumben nelpon?

Anda : lya ni Pak Ahmad. Ada sesuatu yang ingin saya sampaikan kepada Pak Ahmad. Tapi sayangnya saat ini saya sedang ada kegiatan  jadi tidak bisa lewat telepon. Pak Ahmad hari Jumat malam sibuk nggak? Jam-jam 7 malam, gitu?

Ahmad : Jumat malam, ya... Sebentar.... Wah, sayang Pak Rudi, saya ada acara pernikahan saudara.

Anda : Oh begitu ya. Bagaimana kalo Minggu malam?

Ahmad : Boleh, minggu malam saya tidak ada acara. Ada apa nih?

Anda : Begini, Pak Ahmad, saya dan beberapa rekan sedang merintis sebuah usaha dan kebetulan kami perlu rekanan usaha dengan latar belakang pekerjaan seperti Pak Ahmad.


Saya sudah ceritakan sedikit mengenai Pak Ahmad dan rekan saya tertarik untuk bertemu dengan Pak Ahmad.


Saya belum bisa menjanjikan apa-apa, Pak Ahmad, tapi bisa nggak Bapak datang ke rumah saya hari Minggu jam 7 malam untuk saya temukan pada rekan saya?


Ahmad : Usahanya dibidang apa ya?

Anda : Justru itu yang ingin kita bicarakan di hari Minggu nanti Pak Ahmad, karena tidak mungkin membicarakan usaha melalui telepon. Pak Ahmad bisa datang ke rumah saya?

Ahmad : Bisa sih bisa. Tapi tolong jelasin sedikit dong...

Anda : Pak Ahmad, ingin sekali saya menjelaskan usaha ini sekarang, Pak. Tapi ini meeting udah akan dimulai, lagipula ada beberapa diagram yang ingin kami tunjukkan kepada Pak Ahmad, dan beberapa angka mengenai profit sharing-nya.

Oya, Pak Ahmad, akan lebih baik jika Pak Ahmad bisa ajak istri Bapak. Istri Bapak tidak ada acara kan hari Minggu malam?


Ahmad : Kayaknya sih dia tidak ada acara. Baik, nanti coba saya bicara dengan dia.

Anda : OK, Pak Ahmad, nanti kita ketemu hari Minggu jam 7 malam di rumah saya. O ya, Pak Ahmad, jika ternyata nanti tiba-tiba Pak Ahmad ada acara lain yang sangat penting sehingga Bapak tidak bisa hadir, tolong telepon saya ya Pak. Sehingga saya bisa beritahu rekan usaha saya dan mereka masih sempat mencari partner yang lain.


Ahmad : OK

Anda : Baik, Pak Ahmad, sampai jumpa hari Minggu



Contoh 2 - Membuat janji yang disesuaikan dengan kebutuhan prospek, bahasa gaul


Misalnya nama prospek Anda adalah Toni dan nama Anda adalah Rudi.

Anda : Halo Ton. Lu masih serius ingin ganti mobil? Udah dapet belum mobilnya?

Toni : Serius dong! Emang lu sekarang jualan mobil?

Anda : Kagak. Gini, Ton, gue kemarin ketemu beberapa temen lama gue. Mereka lagi ekspansi bisnisnya di sini, lalu ngajakin gue kerjasama.


Gue sih udah OK, karena istri gue mau bantuin juga. Nah, cuma masalahnye, mereka masih butuh beberapa orang lagi, salah satunye yang punya background kontraktor seperti lu.


Makanye gue inget lu. Mau nggak lu gue kenalin ke temen-temen gue? Siapa tau, ini jalan lu buat ganti mobil...


Toni : Iye, OK aja. Kapan?

Anda : Gue kebetulan janji ketemu ama temen gue hari Kamis malam jam 7. Lu bisa dateng ama istri lu?


Toni : Bisnisnya apaan sih?

Anda : Ton, nanti hari Kamis lu denger langsung deh dari temen gue supaya kagak salah tangkap. Lu bisa datang kan Kamis malam?

Toni : Soalnya gini Rud, gue kagak yakin apa gue bisa tangani itu. Lu tahu sendiri gue repot banget ngurus proyek

Anda : Ton, gue tahu lu sibuk, makanye gue undang istri lu juga, siapa tahu bisa ditangani bareng kaya gue. Istri lu bisa datang juga khan?

Toni : OK. Nanti gue usahain datang.

Anda : Ton, lu bisa pastiin nggak? Soalnye gue mesti kasih konfirmasi juga ke temen gue soal lu.

Toni : OK deh. Gue pasti datang.

Anda : OK Ton, Jangan lupa ajak istri lu, Sampai ketemu Kamis malam. Oya, kalo sampe lu kagak bisa datang, lu telepon gue sebelumnya ya?

Budi : Beres!

Anda : OK, see you, bye!




Contoh 3 - Membuat janji dengan nama hasil referensi

Misalnya nama prospek Anda adalah Budi, nama Anda adalah Rudi dan nama pemberi referensi adalah Rosi.

Anda : Selamat siang, Pak Budi, kenalkan saya Rudi. Saya tahu nama Bapak dari Bu Rosi.

Budi : Oya? Ada apa ya?

Anda : Begini, Pak Budi, kemarin saya berbicara dengan Bu Rosi mengenai bisnis saya yang sedang berkembang. Bu Rosi sampaikan, Bapak orang yang cocok seperti yang sedang saya cari sebagai partner bisnis saya.

Namun tentunya saya tidak tahu sebelum saya bertemu langsung dengan Bapak. Apakah Bapak memiliki waktu kira-kira setengah jam untuk bertemu?


Budi : Bisnis apa ya? Bisa dijelaskan sedikit?

Anda : Sulit menjelaskan usaha ini rnelalui telepon, Pak Budi. Tapi intinya kita akan memegang beberapa jalur distribusi sebuah perusahaan nasional. Ada beberapa diagram dan angka-angka profit sharing yang ingin saya tunjukkan ke Pak Budi. Bagaimana kalau hari Kamis malam, Pak?



Contoh 4 - Membuat janji dengan bantuan pihak ke-3 (upline Anda)

Misalnya nama prospek Anda adalab Fathur, nama Anda adalah Rudi dan nama upline Anda adalah Juna, Teknik ini biasanya digunakan untuk membuat janji dengan prospek yang memiliki SP tinggi (sponsoring up): seperti membuat janji kepada atasan Anda, atau orang yang berpengarub didaerah Anda.

Anda : Halo Bro, apa kabar?

Fathur : Baik Rud. Tumben telepon, ada apa nih?

Anda : Begini, Bro, saya tidak akan berlama-lama karena kuatir mengganggu. Bro hari Kamis malam jam 7 sibuk nggak?

Fathur : Kamis malam saya belum ada acara. Emang kenapa?

Anda : Begini, Bro, saya baru saja ketemu teman lama saya yang kini sudah jadi pengusaha sukses. Nah, beliau datang ke sini untuk ekspansi usahanya dan butuh partner bisnis untuk ekspansinya.

Dari kriteria yang disampaikan beliau, saya jadi inget sama Bro. Kayaknya Bro bisa bekerja sama dengan beliau. bagaimana jika Bro saya perkenalkan kepada beliau hari Kamis malam?

Fathur  : Usahanya apa dulu? Saya ingin tahu dulu...

Anda : Kebetulan Bro, teman saya ada bersama saya, ini telepon saya berikan pada dia supaya bisa berkenalan dulu melalui telepon. Beliau namanya Pak Juna. Ini Pak Juna.

Berikan telepon kepada upline Anda

Juna : Halo Pak Fathur, apa kabar? Saya Juna , salam kenal.

Fathur : Ya, halo Pak Juna, salam kenal juga. Apa nih yang bisa saya bantu...

Juna : Ya, begini, Pak Fathur. Tadi saya bicara kepada Rudi ingin mengembangkan usaha saya di sini. Dan kebetulan Rudi tadi mcnceritakan tentang Bapak. Saya tidak bisa janjikan apapun, Pak Fathur, tapi bagaimana kalo kita bisa bertemu langsung untuk membicarakannya Kamis nanti?

Fathur : Usahanya dibidang apa sih Pak?

Juna : Begini, Pak Fathur, usahanya sederhana, nanti kita akan pegang beberapa jalur distribusi sebuah perusahaan nasional. Sistemnya sudah tersedia, kita tinggal menjalankan saja. Tapi tentunya saya tidak mungkin bisa jelaskan lengkap karena ada proposal yang memuat diagram dan perhitungan profit sharing-nya. Bisa kita ketemu dulu, Pak Fathur?

Fathur : Bisa, Pak. Tapi produknya apa ya?

Juna: Ada bermacam-rnacam varian, pak. Tapi kebanyakan “consumer goods”. Nanti akan tercantum lengkap dalam proposal bisnisnya. Bagaimana Pak Fathur, kita bertemu Kamis nanti?

Fathur : OK. Dimana kita bertemu?

Juna : Nah, ini telepon saya kembalikan ke Rudi, pak. Biar dia yang mengatur pertemuan kita.


Sponsor atau upline Anda memberikan kembali telpon ke Anda,

Anda tinggal mengatur tempat pertemuan

Anda : Bro, bagaimana kalau Kamis nanti bertemu di rumah saya. Mungkin ada beberapa rekan saya yang juga ingin saya kenalkan ke Pak Juna dan Bro.

Fathur : Ya. Saya akan ke sana.

Anda : Ok Bro. Kalau tiba-tiba Bro punya acara mendadak sehingga tidak bisa hadir, tolong kabari saya ya Bro, supaya saya bisa memberitahukan ke Pak Juna. Sampai jumpa hari Kamis jam 7 malam.



Contoh-contoh menjawab pertanyaan saat membuat janji

Beberapa prospek akan memaksa Anda untuk menjelaskan bisnis ini. Jangan terpancing untuk menjelaskan bisnis ini saat Anda membuat janji. Jawab pertanyaan dengan singkat dan diakhiri dengan pertanyaan supaya Anda tetap mengontrol pembicaraan. Berikut ini adalah beberapa contoh pertanyaan-pertanyaan yang mungkin muncul dan cara menjawabnya:

Tanya : Tolong beri gambaran sedikit saja mengenai bisnis ini


Jawab : Baiklah, tapi saya tidak bisa menjelaskan secara detil. Intinya kita akan memegang beberapa jalur distribusi. Ada hal-hal yang perlu saya jelaskan berupa diagram dan angka. Bisakah Anda hadir untuk mendiskusikan lebih lanjut?

Atau

Saya tidak mungkin menjelaskan proyek melalui telepon. Bisakah Bapak/Ibu hadir tepat waktu agar kita bisa membahas proyek ini secara lebih rinci?

Tanya : Apakah perlu modal besar untuk bisnis itu?

Jawab : Pak, tujuannya khan kita mencari uang, bukan menghamburkan uang. Tidak perlu kuatir karena modal di bisnis ini sangat kecil, apalagi jika dibandingkan dengan hasil yang dapat dicapai. Apakah Bapak bisa hadir 10 menit lebih awal?

Tanya : Apakah ini bisnis jualan?


Jawab : Omong-omong Bapak suka jualan atau tidak?

Apapun jawabannya (baik suka jualan atautidak suka jualan) Anda katakan:

Jawab : Kalau begitu bisnis ini cocok untuk Bapak/Ibu. Bagaimana kaku kita bertemu han Senin jarn 7 malam?

Tanya : Apakah ini MLM?

Anda : Yang Bapak maksud MLM itu yang seperti apa, Pak? (seringkali prospek tidak paham MLM atau trauma dengan skema-skema penipuan yang berkedok penipuan)

Tanya : Yang seperti perusahaan X itu, atau perusahaan Y

Anda : Saya tidak tahu mengenai perusahaan X atau Y itu, Pak. Konsep yang ditawarkan usaha ini seperti bisnis franchising. Bapak tahu kan bisnis franchise atau waralaba? Tapi mengenai detilnya, kami sudah siapkan proposal usahanya yang lengkap informasinya. Bagaimana jika Bapak hadir Senin malam?

Catatan penting saat menjawab pertanyaan

• Jangan pernah terpancing untuk berdebat terhadap keluhan-keluhan prospek Anda. Berdebat tidak ada manfaatnya. Berlatihlah untuk mau mendengarkan dan tidak memotong pembicaraan orang lain. Ingat, mereka hanya belum mengerti mengenai bisnis ini.

• Jangan berbohong kepada prospek. Jangan membuat janji dengan alasan makan-makan, reuni, dll. Jika mereka rnerasa dibohongi, mereka tidak akan senang dengan Anda dan akan bergabung dengan orang lain jika mereka tertarik sekalipun.

Salam Sukses ... !!

Silahkan share jika bermanfaat

Terima kasih :-)

Pelajari Langkah Sukses Selanjutnya :