Good Team Player

Ada 2 bagian dalam membangun kerjasama tim yang baik di bisnis MLM, yaitu :

  1. Edifikasi
  2. Konsultasi

Bagian I . EDIFIKASI

Edifikasi dalam arti harfiahnya adalah membicarakan kebaikan seseorang pihak ketiga. Dalam bisnis network marketing, edifikasi menjadi sangat vital untuk keberhasilan Anda.

Edifikasi Upline

Jika Anda akan melakukan presentasi didampingi Upline, prospek mungkin belum mengenal upline Anda. Di mata prospek, upline Anda bukan siapa siapa. Saat upline membantu Anda untuk presentasi prospek, upline Anda tidak memiliki kekuatan karena tidak dikenal dan tidak ada respek dari prospek Anda.

Berbeda jika sebelum presentai, Anda melakukan edifikasi saat mengenalkan Upline Anda misalnya seperti ini, “Kenalkan ini Pak Indra, Beliau sangat luarbiasa. Meskipun Beliau adalah seorang pengusaha yang sukses dan sangat sibuk tapi rendah hati dan berkenan untuk membimbing saya menjalankan bisnis ini”

Sikap prospek Anda yang sebelumnya biasa saja, mendadak bisa menjadi respek atau hormat kepada Upline Anda. Saat Upline Anda melakukan presentasi bisnis kepada prospek Anda, prospek akan lebih memperhatikan dan mudah menerima saran dari Upline Anda.

Demikian juga dengan new member Anda. Sebagai new member apalagi yang belum punya pengalaman di network marketing, pasti perlu banyak bimbingan di awal.

Sayangnya jika Anda memiliki banyak downline, Anda pasti tidak sanggup melakukan pembinaan sendiri. Disinilah diperlukan peran suport system dan upline.

Sampaikan hal-hal positif tentang Upline Anda kepada downline. Buat mereka respek dan ingin konsultasi kepada Upline Anda. Upline Anda akan punya ‘power’ untuk membimbing new member Anda.

Catatan pentingnya. Selalu edifikasi Upline Anda yang aktif. Untuk Upline Anda yang tidak aktif tidak perlu Anda edifikasi. Malah bisa jadi bumerang karena edifikasi dan fakta yang dilihat prospek berbeda 180 derajat.

Bagaimana kalau kita sedang tidak suka dengan Upline? Ini sangat banyak terjadi sehingga downline tidak tulus mengedifikasi upline atau bahkan tidak melakukan sama sekali.

Banyak pelaku MLM yang melakukan langkah bodoh. Karena kurang harmonis dengan upline, membicarakan kekurangan upline di depan downline bahkan prospek. Ingat, upline adalah salah satu senjata Anda di bisnis ini. Jika Anda menghancurkan Upline Anda, Anda sama saja dengan memusnahkan salah satu senjata terpenting Anda.

Edifikasi Downline

Downline Anda di mata prospek atau new member mungkin dianggap bukan siapa siapa. Mungkin saja prospek donwline Anda adalah pamannya, seniornya, orang yang dihormati downline Anda seperti tokoh agama atau tokoh politik misalnya.

Jika downline Anda dianggap bukan siapa siapa, downline Anda tidak punya kemampuan untuk mempengaruhi prospek atau membina new member.

Masalahnya, Anda tidak selamanya bisa mendampingi atau membantu jaringan Anda. Seiring berkembangnya jaringan, Anda hanya punya waktu sedikit untuk membantu orang per orang.

Jika Anda lakukan edifikasi dengan benar, Anda memberikan kekuatan kepada downline Anda untuk melakukan presentasi atau follow up dan juga melakukan pembinaan kepada new member. Sebagai Upline, lakukan edifikasi terus menerus kepada downline aktif Anda.

Di bisnis network marketing, mereka yang sukses adalah orang yang berhasil membangun Super Team bukan Super Man.

Bayangkan di dalam grup Anda, hanya Anda satu satunya orang yang dihormati dan dianggap hebat. Lalu jaringan Anda berkembang ke angka 1000, 2000, 3000 member, bagaimana cara yang bisa Anda lakukan untuk mensuport mereka semua?

Tugas mensuport dan membina harus Anda bagikan kepada seluruh jaringan Anda. Dan mereka hanya punya power jika terus mendapat edifikasi dari uplinenya.

Di dalam bisnis network marketing yang memiliki suport system bagus sekalipun, peran terbesar dalam mensuport jaringan adalah pelaku bisnis jaringan itu sendiri.

Lakukan edifikasi, jadikan kebiasaan dan duplikasikan hingga menjadi budaya dalam organisasi bisnis Anda. Jaringan Anda pasti akan jauh lebih sehat.

Edifikasi Perusahaan, Produk dan Suport System

Jadikan kebiasaan untuk selalu membicarakan hal-hal positif. Kebiasaan pribadi Anda akan menular ke grup Anda. Jika kebiasaan membicarakan hal positif ini telah menjadi budaya grup, Anda akan memiliki jaringan yang kuat. Tidak mudah tergoda dengan informasi informasi yang berpotensi merusak bisnis jaringan Anda.

Bagian II. KONSULTASI


Apa bedanya seorang juara dunia dengan orang rata-rata? Setiap juara dunia pasti didampingi oleh seorang pelatih. Sebaliknya, orang rata-rata tidak pernah punya pelatih.

Jika Anda seorang pemain yang sedang bertanding, siapa yang akan Anda ikuti, nasihat pelatih Anda atau teriakan suporter?

Ya benar, untuk jadi pemenang, untuk menjadi seorang juara, Anda harus mengikuti petunjuk pelatih. Bukan mengikuti seruan suporter meskipun suporter adalah mayoritas.

Demikian juga di bisnis ini. Anda membutuhkan pelatih yang memandu Anda untuk sampai di puncak sukses. Pelatih itu adalah upline aktif Anda. Apapun yang Anda hadapi konsultasikanlah kepada upline aktif Anda. Bukan minta pendapat kepada orang orang yang justeru tidak mengenal bisnis ini.

Salah satu hal penting yang membedakan bisnis MLM dengan konvensional adalah, begitu banyak pelatih atau mentor-mentor yang siap membantu kesuksesan Anda. Anda punya orang-orang yang mau sepenuh hati membimbing Anda. Mentor-mentor Anda begitu tulus dan peduli dengan masa depan Anda.

Dibisnis konvensional, untuk mendapat saran-saran bisnis, Anda harus mencari konsultan. Konsultan keuangan, konsultan pemasaran, konsultan manajemen karyawan, konsultan manajemen persediaan dan gudang dsb. Kira-kira berapa Anda habiskan biaya untuk konsultasi seperti itu?

Di bisnis apapun Anda membutuhkan seorang mentor untuk membimbing Anda step by step. Anda beruntung, di bisnis network marketing Anda bisa mendapatkan bimbingan untuk melangkah ke jenjang kesuksesan secara gratis.

Sepanjang Anda berkomitmen sukses, sponsor dan upline dengan tangan terbuka akan siap bekerjasama membimbing Anda. Karena itu bersikaplah teachable. Sikap untuk selalu mau belajar, mau diajar.

Tidak peduli sehebat apapun Anda, sesukses apapun Adna di luar bisnis ini. Anda harus mau belajar dan mau diajar oleh sponsor dan upline leader.

Mengapa?

Kita bisa sangat hebat di satu bidang yang sudah kita geluti, tetapi ketika memulai bidang yang baru, cara menjadi hebat di bidang yang lama belum tentu bisa kita gunakan di bidang yang baru.

Anda bayangkan seorang juara dunia tinju. Untuk menjadi juara, setiap hari, ia harus memukul sansak ribuan kali. Itulah caranya menjadi juara dunia tinju. Suatu ketika, si juara tinju ini ingin jadi pemain sepakbola. Lalu setiap hari tetap latihan memukul sansak ribuan kali. Apa yang terjadi ketika dia main bola?

Kalau ingin menjadi pemain bola yang hebat, si juara dunia tinju juga harus belajar kepada pelatih sepakbola, bagaimana caranya menendang bola yang benar. 

Sama di bisnis ini. Meskipun sponsor atau upline kita hanya seorang mahasiswa, pedagang kaki lima. Meskipun upline kita hanya lulusan SMA. Tetapi di bisnis ini Upline kita sudah lebih dahulu melewati jalannya. Kita tidak perlu membuat jalan sendiri, tinggal mengikuti jalan tercepat yang sudah dilewati oleh sponsor dan upline kita.

Konsultasi Rutin

Secara berkala, minimal sebulan sekali sampaikan perkembangan bisnis Anda dan goal setting yang ingin Anda capai bulan berikutnya. Sampaikan dengan jujur apa adanya kondisi jaringan Anda, sehingga Upline bisa memberikan saran yang lebih tepat.

Bersikaplah rendah hati. Turunkan ego. Jika Anda merasa lebih tinggi secara ekonomi, status sosial dan pendidikan, itu bukan alasan untuk tidak konsultasi. Tapi justeru Anda yang harus lebih pro aktif untuk konsultasi. Karena bisa jadi upline Anda sungkan untuk memberikan saran-saran kepada Anda. Kalau Anda sudah membuka diri untuk mendapat petunjuk, Upline Anda secara psikhologis lebih mudah memberikan saran.

Catatan : 
Konsultasi hanya kepada upline leader aktif Anda. 

Salam Sukses ... !!!

Silahkan share jika bermanfaat

Terimakasih :-)

Pelajari Langkah Sukses Lainnya :